Biaya proyek tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp29 miliar, yang bersumber dari dana bantuan (hibah) pemerintah Australia. Direktur Utama PDAM Karawang, Open Supriyadi mengatakan, bantuan tersebut berupa uang tunai progresif yang harus digunakan untuk membuat sambungan baru di tujuh kecamatan seperti Kecamatan Cilamaya, Banyusari, Jatisari, Kota Baru.

Meskipun begitu, dana tersebut harus ditalangi terlebih dahulu sendiri yang bisa bersumber dari bantuan modal pemerintah daerah, juga bisa melalui penyertaan modal dengan bekerjasama dengan pihak bank. Hal ini terjadi, lanjut Open, karena adanya perbedaan penganggaran antara Indonesia dengan pihak Australia, sehingga pencairannya mengalami keterlambatan.
Open menyatakan, proyek ini harus segera berjalan mulai 2010 dan saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan dan verifikasi terhadap warga yang berhak mendapatkan bantuan tersebut.”Nantinya dana tersebut bisa dicairkan apabila sudah melewati tahapan audit oleh pihak Negara pendonor, dan air sudah dinikmati warga selama tiga bulan,”ujarnya.
Dengan adanya bantuan tersebut, Open mengungkapkan, dibutuhkan komitmen pejabat pemerintah daerah untuk menjalankan proyek tersebut. Mengingat, jika mengandalkan keuangan daerah sangat berat karena anggaran terbatas. ‘Ini kesempatan yang harus digunakan sebaikbaiknya, yang juga bagian dari program pemasangan 10 ribu sambungan,” tandasnya. (raden bagja mulyana)
0 comments:
Post a Comment