Penilaian kinerja oleh BPPSPAM ini dilakukan berdasarkan 4 (empat) aspek, yaitu Keuangan, Pelayanan, Operasi, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini menunjukkan bahwa faktor SDM memilik peran penting dalam upaya penyehatan PDAM.
Dalam hal peningkatan kapasitas PDAM, beberapa upaya telah dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Air Minum diantaranya adalah bekerjasama dengan Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah 1 dan Wilayah 2 untuk mengadakan kegiatan pelatihan teknis dan manajemen bagi para pegawai PDAM maupun pegawai UPTD/BLUD. Selain itu juga telah dilakukan bantuan teknis dan bantuan manajemen bagi PDAM kurang sehat dan sakit melalui Program Bantuan Manajemen Penyehatan PDAM yang kemudian ditindaklanjuti dengan bantuan program. Program-program ini diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja institusi penyelenggara SPAM.
Berdasarkan hasil analisa, melalui program kegiatan pelatihan yang telah ada sekarang diperlukan 10 (sepuluh) tahun untuk dapat melatih seluruh SDM PDAM yang memerlukan peningkatan kompetensi se-Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya anggaran dan kapasitas balai untuk dapat melatih peserta pelatihan di Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah 1 dan Wilayah 2 per tahunnya.
Terkait dengan kondisi tersebut, Direktorat Pengembangan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya menggagas program Center of Excellent pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015. Kegiatan COE ini diharapkan dapat mengatasi isu pendistribusian dan percepatan SDM air minum yang kompeten di Indonesia. Isu percepatan dengan mencetak trainer profesional di seluruh provinsi sedangkan pendistribusian dengan menggunakan gedung PIP2B sebagai pusat pelatihan tingkat provinsi. Di masa depan, dengan adanya program COE akan terwujud percepatan peningkatan kompetensi SDM PDAM sekaligus mensupport keterbatasan Balai Teknis Air Minum dan Sanitasi dalam melatih SDM sektor air minum.
Program COE pada tahun 2012 dilaksanakan di 2 provinsi yaitu Provinsi Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan untuk 3 subyek yaitu Penurunan Non Revenue Water, Efisiensi Energi, dan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Program COE kembali dilaksanakan pada tahun 2013 yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bali untuk subyek yang sama. Untuk tahun 2014, program COE dilaksanakan di 31 provinsi di Indonesia (6 provinsi untuk 3 subyek dan 25 provinsi untuk subyek khusus Penurunan Non Revenue Water).
Program Center of Excellent ini terdiri dari beberapa kegiatan utama yaitu :
a. Training of Trainer (TOT) untuk mencetak trainer provinsi untuk 3 subyek yaitu Penurunan NRW, Efisiensi Energi, dan SAK ETAP. TOT ini dilaksanakan bekerjasama dengan Balai Teknis Air Minum dan Sanitasi Wilayah 1 dan 2. Para trainer ini kemudian akan terlibat aktif dalam kegiatan utama kedua dari program COE yaitu pelaksanaan bimbingan teknis. Para trainer yang telah dinyatakan lulus TOT akan mengaplikasikan hasil TOT dengan mengajar sesama kolega PDAM di setiap provinsi masing-masing.
b. Monitoring. Setelah pelaksanaan TOT, maka tahapan penting selanjutnya adalah monitoring kesiapan para calon trainer provinsi sebelum mengajar pada pelaksanaan bimbingan teknis. Monitoring ini juga berguna untuk mengetahui sejauh mana implementasi ilmu yang didapat pada saat TOT di PDAM masing-masing.
c. Bimbingan teknis. Kegiatan ini merupakan media bagi para calon trainer provinsi untuk dapat membagi ilmu kepada sesama kolega PDAM di provinsi masing-masing. Pelaksanaan bimbingan teknis dilaksanakan di Gedung Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B) yang tersebar di ibukota provinsi.
Untuk tahun 2015, program COE kembali dilaksanakan di 26 provinsi di seluruh Indonesia untuk 3 subyek di atas. Semoga sukses Program COE.
Salam COE Hebat
sumber : Direktorat Pengembangan Air Minum - Kementerian Pekerjaan Umum
0 comments:
Post a Comment